Pertemuan Stakeholder Membangun Sinergi Dukungan Pengembangan Perpustakaan Desa

19/03/2025
cover berita

Kraksaan - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Probolinggo menggelar Pertemuan Stakeholder dalam rangka membangun sinergi untuk mendukung pengembangan Perpustakaan Desa di Kabupaten Probolinggo di ruang pertemuan Jabung 1 Kantor Bupati Probolinggo, Kamis (5/12/2024).

 

Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) perguruan tinggi, CSR perusahaan swasta, PT Telkom, Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Bank Jatim Cabang Kraksaan dan Ketua TP PKK Kecamatan se-Kabupaten Probolinggo.

 

Selama kegiatan mereka mendapatkan materi capaian program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial tahun 2024 oleh Pustakawan Dispersip Kabupaten Probolinggo Hesthiyono Suko Adhi, S.Sos, program sinergi pengembangan perpustakaan desa di Kabupaten probolinggo oleh Pj Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Hj. Rita Erik Ugas Irwanto dan Dukungan legislatif dalam pengembangan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial tahun 2025 oleh Wakil Ketua Komisi 4 DPRD Kabupaten Probolinggo Rendra Hadi Kusuma.

 

Plt. Kepala Bidang Pengembangan Budaya Baca dan Pelestarian Pustaka Dispersip Kabupaten Probolinggo Halimatus Sya’diyah, SH. menyampaikan perpustakaan desa di era kekinian, tidak lagi hanya sebagai tempat untuk baca dan pinjam buku saja. Perpustakaan desa berkembang menjadi ruang terbuka, pusat belajar dan berkegiatan masyarakat serta dimanfaatkan pula sebagai pusat pemberdayaan masyarakat. Itulah yang disebut dengan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.

 

“Tahun 2024, sinergi yang dilakukan Dispersip, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa serta TP PKK Kabupaten Probolinggo telah mereplikasi perpustakaan desa menjadi berbasis inklusi sosial di 27 desa di Kabupaten Probolinggo yang merupakan desa penerima program desa cerdas (smart village) dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Dengan memberikan sosialisasi ke desa penerima program replikasi, pembekalan berupa pelatihan strategi pengembangan perpustakaan dan TIK bagi pengelola perpustakaan desa, pendampingan serta monitoring,” katanya.

 

Menurutnya tahun 2025, Dispersip akan mereplikasi 11 perpustakaan desa baru dan merefresh pemahaman 23 perpustakaan desa penerima program desa cerdas. “Penentuan 11 desa replikasi melalui pertimbangan dari 24 Ketua TP PKK Kecamatan se-Kabupaten Probolinggo berupa komitmen TP. PKK desa penerima program serta dukungan TP PKK Kecamatan untuk menjadikan program transformasi perpustakaan desa berbasis inklusi sosial sebagai salah satu program unggulan PKK desa, yaitu Gelari Pelangi (Gerakan Keluarga Indonesia Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan Dan Pengelolaan Ekonomi),” terangnya.

 

Sementara Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Rita Erik Ugas Irwanto mengatakan program perpustakaan desa masuk dalam pokja II program sinergi. Ini merupakan salah satu program unggulan dari TP PKK tahun 2021-2024 yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan serta ketahanan ekonomi masyarakat yang merupakan salah satu isu utama dan fokus pelaksanaan TP PKK.

 

“Potensi gerakan PKK dalam pengembangan literasi diantaranya memiliki akses resmi terhadap anggaran (APBD/ADD), struktur organisasi dari kesekretariatan hingga pokja 1-4, struktur kelembagaan mengakar dari pusat sampai ke desa, potensi sdm unggul di tingkat RT/dusun dengan adanya kader dan dasawisma, 10 program pokok PKK mencakup semua sendi kehidupan, termasuk literasi,” katanya.

 

Rita Erik menerangkan peran Bunda Literasi dalam implementasi program Gelari Pelangi meliputi figur pembudayaan gemar membaca, pengukuhan Bunda Literasi kecamatan-kecamatan serta mendorong TP PKK desa sebagai motor penggerak perpustakaan desa.

 

“Kelima perpustakaan desa replikasi tahun 2024 yang dimotori TP PKK desa menjadi perpustakaan berstandar nasional dengan mendapat sertifikat akreditasi dari perpustakaan nasional (Perpusnas) RI meliputi Perpudes “Lentera Berdawung” Desa Sumberkedawung Kecamatan Leces, Perpudes “Delarasati” Desa Klaseman Kecamatan Gending, Perpudes “Gema Cerdas” Desa Randputih Kecamatan Dringu, Perpudes “Gemilang Jaya” Desa Brangah Kecamatan Lumbang dan Perpudes “Iqro’” Desa Pendil, Kecamatan Banyuanyar,” jelasnya.

 

Menurut Rita Erik, untuk menjamin agar program ini bisa berkesinambungan perlu adanya ekosistem perpustakaan yang didukung oleh berbagai stakeholder. Perpustakaan Nasional RI sebagai lembaga pembina semua jenis perpustakaan di Indonesia tahun ini telah memberikan dukungan ke-18 perpusdes desa berupa bantuan buku bacaan bermutu sebanyak 1000 judul buku tiap perpustakaan desa.